Bimbingan Islam untuk Mendapat Keturunan yang Shalih 1

بسم الله الرحمن الرحيم

Bimbingan Islam untuk Mendapat Keturunan yang Shalih
Oleh : Al-Ustadz Abu Muhammad Abdul Mu'thi

Di antara tujuan pernikahan adalah mengharapkan munculnya keturunan yang dengannya akan terus berlangsung kehidupan manusia di muka bumi ini sampai batas waktu yang Allah tentukan.
Dan demi tercapainya kemaslahatan hidup bagi manusia baik di dunia maupun di akhirat, islam telah memberikan perhatian yang serius semenjak seorang manusia terlahir dibumi ini hingga dewasa dan sampai masa tuanya. Bahkan sebelum bayi itu terlahir, islam telah membimbing kedua orang tuanya untuk mempersiapkan generasi penerus yang baik dan jauh dari gangguan makhluk yang jahat semisal syaithan. Diantara bimbingan yang mulia tersebut adalah :
1.      Memilih pasangan hidup yang baik dari sisi agamanya.
Sebagaimana sabda Nabi (yang artinya) : “Wanita dinikahi karena empat hal; karena hartanya, karena kedudukannya, karena kecantikannya dan karena agamanya; hendaklah kamu pilih yang beragama (bagus agamanya) niscaya kamu akan bahagia [Hr. Al Bukhari dan Muslim dari sahabat Abu Hurairah].
Keshalihan orang tua merupakan faktor utama lahirnya anak-anak yang baik, sebagaimana juga menjadi sebab dijaganya anak keturunannya oleh Allah.
2.      Mencari isteri yang penyayang dan banyak anaknya.
Nabi bersabda :
تَزَوَّجُوْا الْوَدُوْدَ الْوَلُوْدَ فَإِنِّي مُكَاثِرٌ بِكُمُ الْأُمَمَ
“Menikahlah kalian dengan wanita yang penyayang dan banyak anak, karena saya berbangga dengan banyaknya kalian dihadapan para umat”. [Hadits Shahih riwayat Abu Daud, an Nasai, al Hakim dan Ibnu Hibban]
3.      Berdo’a saat berhubungan badan.
Nabi bersabda (yang artinya) : “Seandainya salah seorang kalian apabila menyetubuhi isterinya ia mengucapkan :
بِسْمِ اللهِ اَلْلَهُمَّ جَنِّبْنِي الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَارَزَقْتَنَا
(Dengan nama Allah, Wahai Allah, jauhkanlah kami dari syaithan  dan jauhkanlah syaithan dari yang Kau anugerahkan kepada kami).
Lalu ditakdirkan memiliki anak dari hubungan antara keduanya itu, maka anak itu tidak termudharati oleh syaithan selama-lamanya”. [Hr. al Bukhari dari Sahabat Ibnu Abbas]
Ulama berbeda pendapat tentang maksud sabda beliau “Anak itu tidak termudharati oleh syaithan”. Ada yang menafsirkan bahwa anak tersebut  tidak akan dirasuki oleh syaithan.
Berkata ad Dawudi : "Maksud dari tidak termudharati oleh syaithan” yaitu bahwa syaithan tidak menyesatkannya dari agamanya kepada kekafiran. Bukan yang dimaksud darinya bahwa anak itu terjaga dari berbuat maksiat. [‘Aunul Ma’bud 6/198]
Dalam hadits ini ada bimbingan bagi para bapak untuk melakukan sebab-sebab yang bisa menjaga anak dan melindunginya dari godaan syaithan saat anak tersebut diletakkan dirahim ibunya. Karena syaithan selalu menempel kepada manusia dan tidak lepas darinya kecuali jika ia berdzikir kepada Allah dan berlindung kepadaNya dari syaithan. Seperti inilah syariat islam yang cemerlang, ia telah meletakkan kaidah untuk terjaganya janin semenjak tercipta di rahim ibunya hingga lahir kedunia dalam keadaan kuat dansempurna fisiknya.
4.      Memohon kepada Allah untuk dikaruniai keturunan yang baik. Al Qur’an telah mengabadikan do’a sebagian Rasul Allah seperti do’a Nabi Zakariya :
ﭑ  ﭒ  ﭓ  ﭔﭕ  ﭖ  ﭗ  ﭘ  ﭙ  ﭚ  ﭛ  ﭜ    ﭝﭞ  ﭟ        ﭠ  ﭡ  ﭢ  آل عمران: ٣٨
"Di sanalah Zakariya berdoa kepada Rabbnya seraya berkata: "Ya Rabbku, berilah Aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa". (QS Ali Imran :38)
Keshalihan anak akan membawa keberkahan bagi orang tuanya secara khusus dan bagi masyarakat dan umatnya secara umum. Orang tua akan tenteram hatinya dan sejuk matanya memandang anaknya yang tumbuh diatas ketaatan kepada Allah. Anak yang shalih disaat orang tuanya hidup ia menyuguhkan beragam kebaikan bagi orang tuanya sebagai bentuk berbalas budi terhadap kebaikan yang selama ini mereka berdua berikan kepadanya. Dan disaat orang tuanya meninggal diatas islam ia tidak kikir dari mendo’akan ampunan dan rahmat untuk keduanya. Kelak orang tuannya jika masuk syurga akan diangkat derajatnya lantaran keshalihan anaknya.
5.      Menghindari hal-hal yang bisa memudharati janin semisal melihat ular jenis tertentu yang bisa menggugurkan kandungan. Nabi bersabda, (yang artinya): ”Bunuhlah ular-ular itu, dan bunuhlah ular yang diatas punggungnya ada dua garis putih dan ular yang ekornya terputus karena kedua jenis ular ini bisa membutakan mata dan menggugurkan kandungan”. [Shahih al Bukhari dari Ibnu Umar no: 3297]
Berkata an Nadlr bin Syumail tentang ular yang ekornya terputus bahwa ia adalah ular yang berwarna biru, tidak ada orang hamil melihatnya kecuali ia akan gugur kandungannya. [Ahkam ath Thifl karya Ahmad al ‘Isawi hal : 57]

Bersambung ... 

Related Posts