” Menengok Kesabaran Diri Kala Ujian dan Cobaan Menerpa”

” Menengok Kesabaran Diri Kala Ujian dan Cobaan Menerpa”

Al-Ustadz Ruwaifi bin Sulaimi

Tak ada jalan yang tak berkelok Tak ada lautan yang tak berombak. Tak ada ladang yang tak beronak. Di mana ada kehidupan pasti di situ ada ujian dan cobaan. Demikianlah sekelumit tentang sketsa kehidupan dunia yang fana ini. Allah Subhanahu wata’ala menjadikannya sebagai medan tempaan (darul ibtila’), untuk menguji kualitas kesabaran dan penghambaan segenap hamba-Nya.
Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahumallah berkata, “Sesungguhnya Allah Subhanahu wata’ala menguji hamba-Nya yang beriman tidak untuk membinasakannya, tetapi untuk menguji sejauh manakah kesabaran dan penghambaannya. Sebab, sesungguhnya Allah Subhanahu wata’ala wajib diibadahi dalam kondisi sulit dan dalam hal-hal yang tidak disukai (oleh jiwa), sebagaimana pula Dia Subhanahu wata’ala wajib diibadahi dalam hal-hal yang disukai. Kebanyakan orang siap mempersembahkan penghambaannya kepada Allah Subhanahu wata’ala dalam hal-hal yang disukainya. Karena itu, perhatikanlah penghambaan kepada-Nya dalam hal-hal yang tak disukai. Sebab, di situlah letak perbedaan yang membedakan kualitas para hamba. Kedudukan mereka di sisi Allah Subhanahu wata’ala pun sangat bergantung pada perbedaan kualitas tersebut.” (al-Wabil ash-Shayyib, hlm. 5)
Ujian dan Cobaan dalam Ranah Kehidupan Beragama
Setiap muslim sejati tentu menyadari bahwa ragam ujian dan cobaan pasti menerpa kehidupannya. Tiada bimbingan ilahi dalam menghadapi ragam ujian dancobaan itu melainkan dengan bersabar atasnya meski disadari bahwa kesabaran itu sangat berat dilakukan. Namun, itulah hikmah kehidupan yang dikehendaki oleh Allah Subhanahu wata’ala Dzat Yang Maharahman. Dalam ranah kehidupan beragama, ada tiga jenis ujian dan cobaan yang tak mungkin seorang muslim lepas darinya. Bagaimana pun situasi dan kondisinya, pasti dia akan menghadapinya. Tiga jenis ujian dan cobaan itu adalah sebagai berikut,
1. Perintah-perintah Allah Subhanahu wata’ala yang wajib ditaati.
2. Larangan-larangan Allah Subhanahu wata’ala (kemaksiatan) yang wajib dijauhi.
3. Musibah yang menimpa (takdir buruk).
Read More
7 Amalan Sederhana yang Akan dibalas Dengan Istana di Surga (Asy-Syaikh Badr Al-Badr)

7 Amalan Sederhana yang Akan dibalas Dengan Istana di Surga (Asy-Syaikh Badr Al-Badr)

 7 Amalan Sederhana yang Akan dibalas Dengan Istana di Surga (Asy-Syaikh Badr Al-Badr)
Alhamdulillah wash Shalatu was Salamu ‘ala Rasulillah wa Alihi wa Shahbihi wa man walah, wa ba’du:
Berikut ini adalah beberapa amalan yang telah dikhabarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bahwasanya barangsiapa yang mengamalkannya akan Allah bangunkan untuknya istana di jannah (surga).
  1. Orang yang Membangun Masjid Karena Allah
Dari Utsman bin ‘Affan Radhiallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah ‘alaihis Shalatu was Salam bersabda, “Barangsiapa membangun masjid karena mengharap wajah Allah, maka akan Allah bangunkan untuknya sebuah Istana di jannah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Read More
KALIAN LEBIH BERHAK UNTUK RINDU KEPADANYA DIBANDING DENGAN BATANG KURMA

KALIAN LEBIH BERHAK UNTUK RINDU KEPADANYA DIBANDING DENGAN BATANG KURMA

KALIAN LEBIH BERHAK UNTUK RINDU KEPADANYA DIBANDING DENGAN BATANG KURMA
---------

📎 Tersebut dalam sohih Bukhary:


📮 حدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ بْنُ أَيْمَنَ قَالَ سَمِعْتُ أَبِي عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُومُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ إِلَى شَجَرَةٍ أَوْ نَخْلَةٍ فَقَالَتْ امْرَأَةٌ مِنْ الْأَنْصَارِ أَوْ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلَا نَجْعَلُ لَكَ مِنْبَرًا قَالَ إِنْ شِئْتُمْ فَجَعَلُوا لَهُ مِنْبَرًا فَلَمَّا كَانَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ دُفِعَ إِلَى الْمِنْبَرِ فَصَاحَتْ النَّخْلَةُ صِيَاحَ الصَّبِيِّ ثُمَّ نَزَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَضَمَّهُ إِلَيْهِ تَئِنُّ أَنِينَ الصَّبِيِّ الَّذِي يُسَكَّنُ قَالَ كَانَتْ تَبْكِي عَلَى مَا كَانَتْ تَسْمَعُ مِنْ الذِّكْرِ عِنْدَهَا

📩 Telah bercerita kepada kami Abu Nu’aim telah bercerita kepada kami ‘Abdul Wahid bin Ayman berkata, aku mendengar bapakku dari Jabir bin Abdullah radhiallahu ‘anhu bahwa Nabi  pernah di suatu hari Jum’at berdiri di atas sebatang pohon atau pohon kurma lalu ada seorang wanita atau seorang laki-laki Anshar berkata: Wahai Rasulullah, “Bagaimana kalau kami buatkan mimbar untuk baginda? ‘. Beliau menjawab: “Silahkan, bila kalian kehendaki.” Maka mereka membuatkan untuk beliau sebuah mimbar. Ketika hari Jum’at beliau naik ke atas mimbar lalu batang pohon kurma tadi berteriak bagaikan teriakan bayi. Maka kemudian Nabi  turun menghampiri batang pohon tersebut lalu memeluknya sehingga teriakannya melemah hingga bagaikan rintihan bayi yang akhirnya diam dengan sendirinya. Beliau bersabda: “Batang kayu itu menangis karena mendengar dzikir di sekelilingnya.”

فكان الحسن إذا حدث بهذا بكى وقال يا عباد الله الخشبة تحن إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم شوقا إليه لمكانه فأنتم أحق أن تشتاقوا إلى لقائها

💦 Oleh karena itulah, tiap kali imam Hasan al-Bashry meriwayatkan hadits ini beliau menangis dan berkata:

Wahai hamba Allah, perhatikanlah!

🌴 Batang kurma saja punya kerinduan dan cinta yang dahsyat pada Rasulullah sampai tak kuasa menahan tangisan untuk berpisah dengan beliau. Mestinya kalian semua lebih pantas untuk menangis dengan penuh kerinduan dan cinta pada Rasulullah -صلى الله عليه وسلم-


______
📗 [ Ma Hiya as-Salafiyyah: 9]


WA Berbagi Faedah [WBF] |  https://jendelasunnah.com
Read More
Wasiat untuk Pendamba Syurga

Wasiat untuk Pendamba Syurga

Kenikmatan surga luar biasa tak terbayangkan.

فَلَا تَعۡلَمُ نَفۡسٞ مَّآ أُخۡفِيَ لَهُم مِّن قُرَّةِ أَعۡيُنٖ

“Tidak ada satu jiwa pun yang mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka dari kenikmatan yang menyenangkan pandangan mata….” (as-Sajdah: 17)
Rasul yang mulia shallallahu ‘alaihi wa sallam pun pernah bertitah tentang kenikmatan surga. Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
قَالَ اللهُ تَعَالَى: أَعْدَدْتُ لِعِبَادِي الصَّالِحِينَ مَا لاَ عَيْنٌ رَأَتْ، وَلاَ أُذُنٌ سَمِعَتْ، وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ
Allah ‘azza wa jalla berfirman, “Aku telah menyiapkan untuk hamba-hamba-Ku yang saleh (kenikmatan yang) tidak pernah terlihat oleh mata, tidak pula terdengar oleh telinga, dan tidak pernah terbetik dalam kalbu.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Karena mengetahui nikmat yang sangat agung tersebut, setiap insan yang beriman kepada Allah ‘azza wa jalla dan percaya adanya hari akhir hendaknya menjadikan surga sebagai impian puncak dan cita-cita tertinggi.
Read More
Keutamaan Ahlul Bait

Keutamaan Ahlul Bait

Keutamaan Ahlul Bait

Ditulis oleh: Al-Ustadz Muhammad Umar As-Sewed
Istilah Ahlul Bait mungkin terdengar agak asing di telinga sebagian orang. Bisa dimaklumi, mengingat keadaan kaum muslimin yang memang semakin kurang peduli terhadap agamanya. Padahal ketika seseorang tidak dibimbing secara benar dalam memahami persoalan Ahlul Bait, ia sangat rentan terjatuh pada penyimpangan. Realita menunjukkan, pemahaman yang keliru terhadap kedudukan Ahlul Bait telah melahirkan demikian banyak kelompok menyimpang.
Seluruh Ulama Ahlus Sunnah mengakui keutamaan Ahlul Bait Rasulullah, karena telah jelas dalil-dalil yang menunjukkan keutamaan mereka dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah.Di antaranya adalah apa yang Allah Subhanahuwata’ala katakan tentang mereka dalam ayatnya:
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَىٰ ۖ وَأَقِمْنَ الصَّلَاةَ وَآتِينَ الزَّكَاةَ وَأَطِعْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ ۚ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا
“Dan hendaklah kalian tetap di rumahmu,  janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah dahulu. Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkandosa dari kalian, wahai Ahlul Bait dan membersihkan kalian sebersih-bersihnya.” (Al-Ahzab: 33)
Read More
Akhlak Seorang Da'i

Akhlak Seorang Da'i

Mengajak manusia kepada Agama Allah (berdakwah) adalah sebaik-baik amalan dan orang yang menjalankannya merupakan manusia pilihan. Allah berfirman:
"Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya Aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?" (QS. Fushshilat : 33)
Al Hasan al Bashri tatkala membaca ayat ini ia berkata : “Ini adalah kekasih Allah, ini merupakan walinya Allah, ini adalah orang yang dipilih Allah dan penduduk bumi yang dicintaiNya…..” (Fathul Majid 1/183)
Read More
Tobatnya seorang Ayah melalui putrinya yang masih kecil

Tobatnya seorang Ayah melalui putrinya yang masih kecil



Lelaki ini tinggal di kota Riyadh (ibukotaSaudi  Arabia), hidupnya amburadul dan tidak mengenal Allah kecuali hanya sedikit.
Sejak beberapa hari ia tidak pernah masuk masjid dan tidak pernah sujud kepada Allah sama sekali. Akan tetapi Allah berkehendak ia akan bertobat melalui puterinya yang masih kecil.
Lelaki itu menceritakan dirinya : dahulu aku biasa begadang malam sampai waktu subuh dengan teman-teman yang jelek dalam perkara yang sia-sia (maksiat). Aku biarkan isteriku merasakan kesepian, kesempitan dan perasaan sakit yang hanya Allahlah yang tahu. Isteriku yang sholihah nansetia sudah tidak bisa lagi menangani aku. Isteriku tidak pelit memberi nasehat dan bimbingan kepadaku, namun usahanya sia-sia.
Read More