Ketika mendengar kata bangkrut, benak kita membayangkan seorang yang
hancur usahanya atau orang yang tidak lagi punya harta atau uang. Orang
yang bangkrut sebelumnya memiliki sesuatu untuk menyambung hidupnya.
Kini, semua itu sirna sehingga kondisinya mengenaskan dan berhak
mendapatkan uluran tangan dari saudaranya.
Apa yang kita sebutkan di atas adalah kebangkrutan dalam hal harta benda yang seseorang masih mungkin untuk bangkit kembali. Atau setidaknya ada orang yang masih punya hati sehingga membantu meringankan bebannya.
Akan tetapi, hal ini akan berbeda dengan kebangkrutan pada hari kiamat nanti, hari yang tiada berguna lagi harta dan anak.
Apa yang kita sebutkan di atas adalah kebangkrutan dalam hal harta benda yang seseorang masih mungkin untuk bangkit kembali. Atau setidaknya ada orang yang masih punya hati sehingga membantu meringankan bebannya.
Akan tetapi, hal ini akan berbeda dengan kebangkrutan pada hari kiamat nanti, hari yang tiada berguna lagi harta dan anak.